Burung mahal adalah burung yang memiliki keistimewaan tersendiri. Mahal tidaknya suatu harga burung tergantung finansial masing-masing. Mungkin kalau Anda search di google banyak artikel yang membahas tentang harga burung termahal di dunia. Namun kebanyakan artikel yang saya baca bukan benar-benar mengerti mahalnya harga burung yang sesungguhnya. Apa yang kebanyakan diriview adalah berdasarkan penilaian atas dasar harga burung yang banyak didengar saja.
Berikut ini saya berikan harga atau kriteria harga burung yang bisa dikatakan paling mahal yang sesungguhnya.
1-Burung Import/Burung eksotis
Burung import adalah burung yang didatangkan dari luar negeri. Burung seperti ini akan memiliki nilai jual yang tinggi jika burung yang di import tersebut sangat terbatas spesiesnya dan sulit ditangkar atau dikembang biakkan. Sebagai contoh jenis burung import yang harganya tidak turun dan terus meningkat yaitu jenis burung Paruh bengkok (parrot) yang berukuran besar. Contohnya paruh bengkok yang di import dari Australia (gallah dkk) memiliki harga 25jt-100jt,kemudian adalagi paruh bengkok termahal di Indonesia yang didatangkan dari Benua Amerika yaitu hyacinth macaw yang memiliki harga sejauh ini kisaran dari 100-500jt seperti gambar dibawah.
Burung seperti ini biasanya tergolong dalam burung hias. Yang artinya, dipelihara untuk dinikmati keindahannya dan juga kelucuannya. Keindahan warna bulu sangat mempengaruhi tinggi rendahnya harga burung tersebut (khusus burung hias).
2-Burung kelainan gen/Albino
Sudah tidak asing lagi bagi para penghobi burung jika melihat adanya burung dengan kelainan gen seperti ini memiliki harga yang cukup tinggi. Kelainan genetik seperti ini termasuk jenis yang langka,tapi untuk spesies yang memiliki gen normal yang cukup banyak dijumpai. Contohnya burung muray albino,kacer albino,cendet albino yang berharga puluhan bahkan ratusan kali lipat dari harga burung sejenis pada umumnya. Misalkan harga burung kacer standart pasaran adalah 800ribu,tapi untuk kacer putih bisa mencapai 15jt keatas.
3-Burung Langka
Dalam kriteria ini adalah untuk jenis yang tidak dilindungi atau belum terdaftar sebagai burung yang dilindungi di Indonesia dan boleh dipelihara. Burung kriteria ini sebenarnya banyak dijumpai di masa lalu,namun sekarang sudah sangat sulit dijumpai sehingga tidak heran jika burung jenis ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebagai contoh adalah burung tuwu,burung gagak yang harganya tidak bisa dipatok standart harga pasaran karena memang dipasar sudah jarang bahkan tidak ada yang jual. Jadi dipastikan harganya berdasar keputusan orang yang memilikinya.
4-Burung jinak dan gacor
Sekarang masuk kategori pengicau,selain tampilan fisik yang normal dengan kondisi bulu utuh dan tanpa cacat sedikitpun,ada 2 lagi spek burung yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga. Yaitu burung jinak dan gacor (rajin berkicau). Biasanya kriteria jenis burung seperti ini adalah untuk burung kontes. Harga tidak bisa di standartkan harga pasaran,karena yang mematok adalah sang pemilik burung itu sendiri jika memang ada yang mau beli burung dengan kualitas kontes.
Saya rasa 4 kriteria yang saya sebutkan diatas sudah bisa dijadikan patokan untuk jenis burung lain.