-->

Ternyata ada burung hwamei yang berkembang biak di lereng merapi

Burung hwamei atau penyebutan lokalnya menjadi wambi ini adalah jenis burung pengicau yang sudah beberapa kali timkicau bahas disini. Burung ini ternyata ada yang hidup dan berkembang biak di kawasan lereng gunung merapi jawa tengah. Sebenarnya saya sudah tahu sejak beberapa tahun lagi,hanya saja masih ragu karena belum melihat sendiri secara langsung. Saya tulis ini juga bukan dari pengamatan saya sendiri,melainkan dari 2 orang pemilik hwamei yang mereka beli dari warga di kawasan lereng merapi.

Ada sebuah komunitas di facebook yang bernama Hwamei Mania Indonesia atau sering disingkat HMI. Disana tempatnya para pecinta burung hwamei tanah air,ada juga orang dari luar yang tujuannya saling berbagi,bahkan bisa juga sebagai media jual beli burung hwamei.
Ternyata ada burung hwamei yang berkembang biak di lereng merapi

Dari komunitas online tersebut,timkicau menjumpai 2 orang pemilik burung hwamei yang memajangkan foto beserta video burung hwamei peliharaannya. Video saya sertakan di akhir tulisan ini. Dua orang yang memiliki hwamei asal lereng merapi tersebut adalah om Inu Santoso dan om Budi Figo Samarinda.Karena saya penasaran,kemudian saya inbok beliau berdua. Jawabannya adalah sama,memang benar burung tersebut di dapat dari penduduk sekitar lereng merapi,tepatnya saya tidak bertanya.

Menilik ke belakang tentang habitat asli burung hwamei. Burung ini sebenarnya bukan burung yang berhabitat di Indonesia,karena perdaganganlah burung-burung dari luar negeri bisa masuk ke indonesia, selain itu juga karena migrasi dari habitat aslinya yang sedang terjadi musim dingin, kemudian akan kembali ke habitat aslinya jika musim dingin telah usai.

Habitat dan wilayah penyebaran asli burung hwamei berdasarkan literatur dunia perburungan terbagi menjadi 2 sub spesies. Spesies G. c. canorus terdapat di China,laos,vietnam dan juga ditemukan di singapura, jepang dan hawai. Satu spesies lagi yaitu G. c. owstoni ini hanya dapat dijumpai di kepulauan Hainan.

Lantas kok bisa ada burung hwamei yang hidup dan berkembang biak di kawasan lereng gunung merapi. Apakah pengamat burung kurang teliti dalam mengidentifikasinya?. Tidak,kemungkinan besar burung-burung hwamei yang ada di kawasan lereng gunung merapi adalah karena memang ada yang melepaskannya,atau lepas secara tidak sengaja. Mengingat beberapa tahun yang lalu burung hwamei ini pernah populer di Indonesia,tapi semenjak wabah flu burung itu melanda,seakan-akan ketenaran burung yang satu ini lenyap begitu saja.

Kalau dilihat dari daerah penyebarannya secara global tidak mungkin burung hwamei ini bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh ke lereng merapi. Mungkin ketika virus flu burung ini menyebar ke Indonesia,lalu para pemilik burung hwamei ini lebih rela melepaskannya dari pada dibunuh, mengingat burung ini dulunya di datangkan langsung dari negeri tirai bambu.

Berdasarkan informasi yang timkicau dapat ada yang bilang itu burung hwamei bisa ada dan berkembang biak di lereng merapi karena beberapa tahun yang lalu sri sultan melepas liarkan puluhan burung hwamei di lereng merapi. Lama-kelamaan burung-burung yang dilepas liarkan ini mulai nyaman dengan kondisi lereng merapi hingga akhirnya bisa berjodoh dan berkembang biak disana.

Perkembangbiakan burung hwamei di lereng gunung merapi ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah,akan banyak burung hwamei liar yang suaranya menghiasi suasana lereng merapi, sedangkan dampak negatifnya adalah burung-burung asli penghuni lereng merapi akan tersingkir karena persaingan dalam mencari makanan dan mungkin juga wilayah kekuasaan.Yang ditakutkan dari burung yang di import adalah ketika jumlahnya mulai banyak dan bisa berkembang biak di alam bebas Indonesia maka burung asli akan tersingkirkan.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner