Jika dilihat secara fisik,burung jagal papua antara burung dengan kelamin jantan dan betina nyaris tidak ada bedanya karena keduanya memiliki warna yang serupa. Tidak mudah untuk membedakan jika kita ingin memilih satu diantara beberapa pilihan jika ingin memelihara burung dengan suara yang sangat keras ini. Disini saya akan ulaskan berdasarkan pengamatan saya pribadi yang juga sudah saya diskusikan dengan orang-orang yang sudah berpengalaman tentang Jagal Papua.
Saya melakukan pengamatan dengan memelihara 2 ekor jagal papua. Pertama saya memelihara 1 ekor yang ternyata bertelur,kemudian saya adopsi satu ekor lagi yang sudah dirawat oleh teman saya sekitar 2 tahun dan belum pernah bertelur. Dari kedua ekor burung tersebut memang semuanya berkicau dan juga sama-sama bersuara sangat keras. Bedanya hanya dari vareasi kicaunya.
Suara burung betina vareasi kicaunya lebih sedikit dan terdengar kasar,sedangkan burung jantan memiliki vareasi lagu yang banyak dan suaranya seperti ada efek gaung atau kata orang jawa bilang "cemengklung". Kemudian jika burung sudah cukup umur,biasanya burung akan bertelur jika burung tersebut betina.
Namun sebelum bertelur,burung betina yang dipelihara akan memiliki kebiasaan mematahkan jeruji sangkar jika jeruji sangkar terbuat dari kayu yang lama-kelamaan sangkar akan rusak karena jerujinya dipatah-patahkan. Jika sangkar yang kita gunakan terbuat dari besi,burung juga akan mencoba mematahkannya dengan menggigit-gigit jeruji sangkar meskipun tidak akan berhasil.
Aktifitas ini ia lakukan karena naluri ingin membuat sarang. Selain itu,burung juga akan lebih sering berada di bawah ketimbang nangkring di tangkringan yang terlihat seperti burung sakit.Mungkin ada tambahan untuk mengidentifikasi jenis kelamin burung yang satu ini,silahkan kirimkan pesan Anda melalui form kontak diatas.
Berikut kami tautkan juga video burung jagal papua jantan dan betina yang saya ceritakan diatas.
Video Jagal Papua Jantan
Video burung Jagal Papua Betina. Semoga bermanfaat dan salam kicau mania.
Saya melakukan pengamatan dengan memelihara 2 ekor jagal papua. Pertama saya memelihara 1 ekor yang ternyata bertelur,kemudian saya adopsi satu ekor lagi yang sudah dirawat oleh teman saya sekitar 2 tahun dan belum pernah bertelur. Dari kedua ekor burung tersebut memang semuanya berkicau dan juga sama-sama bersuara sangat keras. Bedanya hanya dari vareasi kicaunya.
Suara burung betina vareasi kicaunya lebih sedikit dan terdengar kasar,sedangkan burung jantan memiliki vareasi lagu yang banyak dan suaranya seperti ada efek gaung atau kata orang jawa bilang "cemengklung". Kemudian jika burung sudah cukup umur,biasanya burung akan bertelur jika burung tersebut betina.
Namun sebelum bertelur,burung betina yang dipelihara akan memiliki kebiasaan mematahkan jeruji sangkar jika jeruji sangkar terbuat dari kayu yang lama-kelamaan sangkar akan rusak karena jerujinya dipatah-patahkan. Jika sangkar yang kita gunakan terbuat dari besi,burung juga akan mencoba mematahkannya dengan menggigit-gigit jeruji sangkar meskipun tidak akan berhasil.
Aktifitas ini ia lakukan karena naluri ingin membuat sarang. Selain itu,burung juga akan lebih sering berada di bawah ketimbang nangkring di tangkringan yang terlihat seperti burung sakit.Mungkin ada tambahan untuk mengidentifikasi jenis kelamin burung yang satu ini,silahkan kirimkan pesan Anda melalui form kontak diatas.
Berikut kami tautkan juga video burung jagal papua jantan dan betina yang saya ceritakan diatas.
Video Jagal Papua Jantan
Video burung Jagal Papua Betina. Semoga bermanfaat dan salam kicau mania.