Burung sabit coklat adalah jenis burung asal Papua yang memikiki ekor dan paruh yang panjang. Dalam bahasa Inggrisnya disebut Brown Sicklebill (Epimachus meyeri), sedangkan dalam bahasa lokal ada yang menyebutnya Tei madu (Papua barat-laut), Mam-isap (Doreh).
Burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar, dari ujung paruh sampai ujung ekor burung jantan dapat mencapai 100 cm. Paruh hitam sangat ramping dan melengkung tajam ke bawah. Burung jantan memiliki ekor runcing yang sangat panjang, dada coklat-jelaga, dan iris mata biru. Burung betina memiliki mahkota berwarna kadru, ekor panjang- bertingkat-tingkat, dan iris mata biru pucat.
Wilayah persebaran burung paruh-sabit cokelat hampir merata di seluruh hutan- hutan pegunungan di Papua, baik yang berada di wilayah Indonesia (Provinsi Papua dan Papua Barat) maupun di negeri tetangga, Papua Nugini.
Seperti dikutip dari kutilang.co.id Burung ini Menghuni hutan pegunungan tengah pada rentang ketinggian antara 2000 – 3125 , paling sering dijumpai di kanopi hutan lumut, meski ada catatan beraktivitas di atas tanah di tepi jalan. Burung betina membangun dan menjaga sarang sendirian. Musim berbiak dari April sampai Januari. Sarang berbentuk mangkuk dangkal tersusun atas seresah, daun paku- pakuan, serta percabangan. Sarang terletak 4-12 m di atas tanah pada kanopi atas pohon, pandan atau rumpun paku-pakuan pohon. Biasanya hanya menetaskan 1 butir telur per musim berbiak.
Kicauan burung jantan “TAT-AT, TAT- AT-TAT-AT” (di Tenggara) atau “ TAT-AT- ATAT, TAT-AT-AT-AT-AT-AT” (di Dataran Tinggi tengah) yang keras, tajam, cepat dan diulang-ulang terutama pada pagi hari. Mirip suara senapan mesin. Kadang bercampur dengan nada cegukan mengalir dalam rangkaian menaik. Juga nada tunggal “ nreh!” yang sangat mirip dengan suara Cendrawasih biru.
Silahkan download dan dengarkan suara burung Paruh sabit coklat berikut ini:
Semoga bermanfaat dan salam kicau mania.
Burung ini memiliki ukuran tubuh yang besar, dari ujung paruh sampai ujung ekor burung jantan dapat mencapai 100 cm. Paruh hitam sangat ramping dan melengkung tajam ke bawah. Burung jantan memiliki ekor runcing yang sangat panjang, dada coklat-jelaga, dan iris mata biru. Burung betina memiliki mahkota berwarna kadru, ekor panjang- bertingkat-tingkat, dan iris mata biru pucat.
Wilayah persebaran burung paruh-sabit cokelat hampir merata di seluruh hutan- hutan pegunungan di Papua, baik yang berada di wilayah Indonesia (Provinsi Papua dan Papua Barat) maupun di negeri tetangga, Papua Nugini.
Seperti dikutip dari kutilang.co.id Burung ini Menghuni hutan pegunungan tengah pada rentang ketinggian antara 2000 – 3125 , paling sering dijumpai di kanopi hutan lumut, meski ada catatan beraktivitas di atas tanah di tepi jalan. Burung betina membangun dan menjaga sarang sendirian. Musim berbiak dari April sampai Januari. Sarang berbentuk mangkuk dangkal tersusun atas seresah, daun paku- pakuan, serta percabangan. Sarang terletak 4-12 m di atas tanah pada kanopi atas pohon, pandan atau rumpun paku-pakuan pohon. Biasanya hanya menetaskan 1 butir telur per musim berbiak.
Kicauan burung jantan “TAT-AT, TAT- AT-TAT-AT” (di Tenggara) atau “ TAT-AT- ATAT, TAT-AT-AT-AT-AT-AT” (di Dataran Tinggi tengah) yang keras, tajam, cepat dan diulang-ulang terutama pada pagi hari. Mirip suara senapan mesin. Kadang bercampur dengan nada cegukan mengalir dalam rangkaian menaik. Juga nada tunggal “ nreh!” yang sangat mirip dengan suara Cendrawasih biru.
Silahkan download dan dengarkan suara burung Paruh sabit coklat berikut ini:
Semoga bermanfaat dan salam kicau mania.